HABIB THE EXPLORER
Rabu, 22 April 2015
CERITA HOROR
Oke gaes kali ini gue mau cerita sedikit aja tentang masa lalu yang menurut gue tidak terlalu mainstream untuk diceritakan.
Awal mula sewaktu kelas 5 SD di sekolah gue mengadakan kemah untuk para siswa pramuka kelas 5 dan 6, kegiatan berjalan apa adanya lancar jaya ada permainan permainan seperti layaknya anak pramuka namun sore berganti malam emang gue akuin sekolah gue itu menyeramkan dan kumuh lampu jalan bahkan lampu disekolahpun jarang pada saat itu masih banyak pepohonan yang tinggi tinggi, kamar mandi pun juga tidak layak dan tidak pernah digunakan sama sekali, seperti itulah bisa kalian deskrepsiin sendiri bagaimana keadaannya kayak yang di film horor horor gitu. suatu ketika sekitar pukul kurang lebih 23.00 wib dimalam kemah itu juga konon katanya ada gosip menyebar kalau pak bon (penjaga sekolah) melihat kuntilanak kesana kemari dan pak bon itu bukannya membiarkan si kunti itu pergi eh malah memburunya alias mengejar ngejar, nah katanya juga pak bon itu menangkap seekor burung di kamar mandi yang sudah tidak pernah digunakan sekian bertahun tahun lalu burung itu memberontak merubah wujudnya menjadi kunti sentak teman teman satu tenda gue pada heboh dan penasaran lalu meninggalkan tenda begitu saja, pada saat itu sih gue gak percaya yakin. gue tiduran didalam tenda sendirian tanpa ada yang menemani. setelah lama gue sendiri teman teman gue belum juga balik ke tenda sialan, seketika gue ubah posisi tidur gue karna boring dan capek setelah kegiatan, gue lihat lihat tenda banyak lubangnya lumayan besar jadi bisa melihat pemandangan luar, setelah itu gue lihat pintu ruang kelas yang ga pernah dihuni itu lewat lubang tenda tersebut dan terlintas gue lihat ada sebuah kain gue pikir itu pel tapi kok tinggi banget setelah gue naikin pandangan, gue gak bisa berkata apa apa subhanallah sesuatu banget yang gue lihat sebuah kain tinggi itu di luar nalar gue pada waktu itu ini cerita asli no hoax no bullshit real nyata adanya. yang pak bon dan teman teman cari pada malam itu hadir tepat depan mata gue yaitu mbak kuntii!!! gue masih inget banget wajah hancur yang penuh darah, setengah wajah yang sudah menjadi tengkorak dan setengahnya lagi hancur seperti membusuk merinding gue gak bisa bergerak sedikitpun bahkan ngucapin satu huruf pun tak bisa pada saat itu dan gue lupa setelah itu mungkin gue pingsan atau tertidur setelah melihat mbak kunti itu haha tapi setelah kejadian itu gue akuin gue takut karna ntah napa sering banget gue lihat kayak begituan entah dijalanan, dirumah, dimanapun dan jujur ketika gue lihat seketika gue sengaja tutup mata karna ga kuat kakakk :D tapi alhamdulillah ntah mungkin setelah gue sekarang pakai kaca mata karna minus gue gak pernah lihat seperti dulu mata gue normal jujur gue masih takut lihat kek begituan. oh ya btw setelah kejadian pada malam itu innalillahi berita duka terdengar pada siang harinya kalau pak bon (penjaga sekolah) yang mengejar ngejar atau terobsesi pada kuntilanak malam itu meninggal dunia. tamat.
Minggu, 09 Juni 2013
Sabtu, 08 Juni 2013
Perpustakaan, Sarana Pintar Buat Pintar
Judul opini diatas, merupakan sebuah slogan Perpustakaan. Slogan tersebut sering kita lihat di berbagai media. Sarana pintar buat pintar, merupakan sebuah kalimat yang terdiri dari beberapa suku kata, guna mempertegas maksud keberadaan sebuah lembaga yang bernama Perpustakaan.
Perpustakaan sendiri merupakan suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu, yang mengelola bahan – bahan pustaka, baik berupa buku – buku maupun bukan berupa buku (Nonbook Material), yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu, sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya (Wahyu Supianto, 2008)
Perpustakaan dan Pendidikan merupakan dua hal yang tidak dapat terpisahkan. Perpustakaan berfungsi sebagai salah satu faktor yang mempercepat akselerasi transfer ilmu pengetahuan. Sedangkan pendidikan, merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran, atau dengan cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Didalam Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional, pemerintah harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu secara relevansi dan
Judul opini diatas, merupakan sebuah slogan Perpustakaan. Slogan tersebut sering kita lihat di berbagai media. Sarana pintar buat pintar, merupakan sebuah kalimat yang terdiri dari beberapa suku kata, guna mempertegas maksud keberadaan sebuah lembaga yang bernama Perpustakaan.
Perpustakaan sendiri merupakan suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu, yang mengelola bahan – bahan pustaka, baik berupa buku – buku maupun bukan berupa buku (Nonbook Material), yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu, sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya (Wahyu Supianto, 2008)
Perpustakaan dan Pendidikan merupakan dua hal yang tidak dapat terpisahkan. Perpustakaan berfungsi sebagai salah satu faktor yang mempercepat akselerasi transfer ilmu pengetahuan. Sedangkan pendidikan, merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran, atau dengan cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Didalam Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional, pemerintah harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu secara relevansi dan
Cara Mengurangi Pemanasan Global

Setiap orang memiliki peran dalam mengurangi pemanasan global. Dengan merubah kebiasaan kita membuat jejak karbon di bumi ini, kita dapat berperan serta mengurangi pemanasan global dan menyayangi bumi ini dan memberikan tepat yang layak bagi anak cucu kita di kemudian hari.
Berikut ini adalah tips-tips yang sederhana tetapi sangat bermanfaat jika kita melakukannya secara rutin. Tips-tips untuk mengurangi global warming ini sudah dibagi menjadi beberapa kategori yang dapat memudahkan anda mengingat dalam melaksanakannya.
Selasa, 23 April 2013
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Awal mula saya ingin menceritakan betapa rempongnya dan ribetnya semua siswa karena waktu itu tidak semua kelas digabung menjadi satu kelas tetapi melainkan diacak, termasuk saya pun juga jujur takut bila tidak bisa satu bus dengan emm.. ya siapa lagi kalo bukan pacar hehe.. namanya Cintya Baswara Rukma, oh ya apalagi saat itu jatah tempat duduk ditentuin oleh pihak sekolah, iya jika kalo ada yang kenal? WOW! semuanya pada heboh, pada protes karena ketidak adilan pihak sekolah. Pihak sekolah pun mengatakan boleh membuat kelompok 4orang, akhirnya saya membuat kelompok yang terdiri dari Andhika Dwi Hananta, Amar Tafakurazi Ramadhan, Kukuh Eka Hermansyah, dan saya sendiri Muhammad Habib Fahd Rizky tetapi semua itu masih terasa kurang rame karena takut bahkan khawatir jika satu bus dengan anak IPS, akhirnya teman-teman XI IPA 1 menyalahkan Rifda Puspitarani yang sebagai ketua panitia tidak bisa menggabungkan teman-teman semua dalam satu bus, Rifda pun merasa kebingungan karena diusik banyak teman - teman dan saat itu juga Rifda bilang kepada yang mengetik dan mengesahkan akhirnya tempat duduk telah dibuat dan diganggu gugat, leganya semua kelas XI IPA 1 satu bus ya walaupun tidak bisa satu bus dengan Cintya sih tapi ya tetap senang lah namanya juga wisata ya harus dibawa senang.
Dihari itu tepatnya tanggal 15 maret 2013 semua siswa kelas XI telah bersiap untuk berangkat ke Pulau Dewata Bali semua siswa sangat senang karena ingin menenangkan pikirannya disana,
Langganan:
Postingan (Atom)